Berita & Artikel

Lihat Berita Yang Kami Update
Alive Lifestyle 13-11-2023

Pentingnya Jaga Imunitas Anak demi Staycation Bebas Flu, Batuk dan Demam

Pentingnya Jaga Imunitas Anak demi Staycation Bebas Flu, Batuk, dan Demam Libur sekolah hampir tiba, saatnya merencanakan liburan bersama keluarga. Banyak agenda menyenangkan yang bisa dilakukan saat liburan, tapi semuanya terancam batal jika anak terserang penyakit. Anak dalam masa tumbuh kembang terutama di bawah usia 10 tahun memang rentan jatuh sakit, hal ini disebabkan oleh sistem imun mereka yang masih belum sepenuhnya berkembang. Lalu, hal apa saja yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan anak? Yuk, simak tips-tips berikut ini. 1. Penuhi kebutuhan gizi yang seimbang Sama seperti orang dewasa, makanan yang dikonsumsi anak sangat penting dalam mendukung sistem imun yang dimiliki. Mengutip Cleveland Clinic, berikut kandungan nutrisi yang dibutuhkan sistem imun beserta sumber makanannya: Vitamin D: ikan berlemak (salmon, tuna, sarden), produk susu (susu, keju, yogurt). Zinc: tiram, daging merah, daging unggas. Probiotik: makanan fermentasi (kefir, miso, sauekraut, acar). Prebiotik: pisang hijau seperti pisang raja (jenis plantain), ubi, asparagus. Sumber lemak baik nabati: kacang-kacangan dan biji-bijian (walnut, hemp seed, chia seed, pumpkin seed, ground flaxseed). Kita juga bisa menambahkan variasi sayur dan buah pada menu anak sehari-hari untuk menambah asupan antioksidan. Sumber makanan kaya akan antioksidan seperti: Buah-buahan beri (blueberry, blackberry, strawberry, goji berry, cranberry, elderberry, raspberry merah, kiwi, dan lainnya). Sayur hijau (brokoli) Sayur dedaunan hijau gelap (bayam, sawi, collard greens, kale). Adapun untuk anak usia 1-2 tahun, asupan nutrisi terbaik untuk mereka adalah ASI, terutama ASI yang pertama kali keluar atau kolostrum. ASI kaya akan antibodi untuk memperkuat daya tahan tubuh anak dalam melawan infeksi. Antibodi ini sangat penting agar daya tahan tubuh anak dapat bekerja sempurna. 2. Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup Mengutip Mayo Clinic, saat kita tidur, tubuh akan melakukan proses perbaikan sel. Kurang tidur dapat menyebabkan proses ini terganggu, sehingga kita tidak bisa memperbaiki sel dengan optimal, bahkan menyebabkan tubuh sulit melakukan proses penyembuhan saat kita terpapar penyakit. Durasi tidur yang cukup untuk anak prasekolah adalah sekitar 10 jam atau lebih, sementara anak remaja adalah sekitar 9-10 jam per hari. Kita bisa menambah durasi istirahat mereka lewat tidur siang atau mengatur jadwal tidur malam yang lebih cepat. 3. Pastikan anak aktif bergerak Anak di usia pertumbuhan akan sering aktif bermain, berlari, dan bergerak. Ini adalah aktivitas yang harus kita dukung, karena aktivitas fisik akan membantu meningkatkan sistem imun mereka. Aktivitas fisik juga bisa membantu anak melawan stres emosional. Aktivitas fisik rutin dapat membantu: Meningkatkan kondisi pernafasan Membangun otot dan tulang yang kuat Mengurangi gejala stres emosional dan kecemasan Mengurangi risiko kondisi penyakit jantung Membantu meningkatkan kualitas tidur anak Ada banyak ide aktivitas fisik yang seru untuk dilakukan sekeluarga seperti keliling kompleks, bersepeda, dan bermain di taman. Anak sehat, lebih bahagia, dan lepas dari kecanduan gadget. 4. Biasakan anak untuk menjaga kebersihan diri Saat anak sibuk beraktivitas di luaran, mereka rentan terekspos pada bakteri dan virus. Kuncinya bukan membatasi aktivitas mereka, namun mengajarkan mereka untuk menjaga kebersihan diri. Salah satu cara paling efektif yaitu mencuci tangan menggunakan sabun. Ajarkan anak untuk membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun terutama saat: Sebelum dan sesudah makan Setelah bermain di luar Memegang hewan peliharaan Membuang ingus Menggunakan kamar mandi Pulang dari tempat penitipan anak Mencuci tangan dapat membunuh bakteri dan mencegah penyebaran bakteri dan virus yang menyebabkan anak jatuh sakit. 5. Jauhkan dari paparan asap rokok Menurut WHO, Indonesia adalah negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India. Kandungan rokok terdiri dari berbagai macam bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan, dan banyak di antaranya dapat mengiritasi atau membunuh sel-sel dalam tubuh. Anak-anak lebih rentan daripada orang dewasa terhadap efek berbahaya dari asap rokok karena anak-anak bernapas lebih cepat dan sistem tubuh untuk menetralisir racun secara alami pada anak juga belum berkembang sempurna. Asap rokok dapat meningkatkan angka kejadian ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), infeksi telinga, asma dan juga dapat mempengaruhi kecerdasan serta perkembangan mental dan fisik anak. Anak sehat, liburan senang bebas hambatan! Liburan tidak perlu mahal atau ribet, selama anak sehat dan tidak rewel maka sekeluarga akan bisa berlibur dengan senang. Yuk, Parents, kita terapkan tips-tips di atas untuk menjaga imunitas anak demi liburan yang menyenangkan.

Alive Wealth 13-11-2023

Dunia Karir dan Kerja Part 3: belajar jalani bisnis sendiri

Dunia Karir dan Kerja Part 3: belajar jalani bisnis sendiri Di bagian ketiga serial artikel Generali mengenai dunia karir dan kerja ini, kami akan membahas mengenai bagaimana kamu belajar menjalani bisnis sendiri. Tips, trik dan saran yang obyektif, yang mungkin akan berguna untuk kamu, bisa dibaca di artikel ini. Sebanyak 35,5 persen anak muda Indonesia ingin jadi entrepreneur Ternyata, banyak anak muda Indonesia yang menyimpan cita-cita ingin jadi pengusaha. Hasil survei World Economic Forum menyebutkan, sebanyak 35,5% pemuda usia 15-35 tahun di Indonesia ingin menjadi pengusaha di masa depan. Keinginan tersebut bisa jadi dikarenakan pertumbuhan perusahaan rintisan (startup) yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dunia Karir dan Kerja: apa poin positif dan negatifnya? Beralih haluan dari pegawai menjadi pebisnis banyak segi positifnya. Misalnya, di Inggris, survey ternyata membuktikan bahwa motivasi utama orang untuk membuka usaha sendiri adalah fleksibilitas waktu (44 persen responden), kemerdekaan dalam mengambil keputusan (43 persen responden) dan bisa mengatur waktu serta load pekerjaan sendiri (37 persen). Nah, meski ada segi positifnya, tapi ada juga beberapa hal yang harus dipertimbangkan – tidak memiliki gaji pokok / pemasukan tetap, misalnya, dan tidak ada jatah cuti dibayar ataupun izin sakit, sebab kamu adalah bos dirimu sendiri. Jadi, ya, sebagai pebisnis, saat kamu bekerja tentu ada pemasukan, tapi bila kamu sedang sakit atau ada urusan lain yang mengharuskan kamu untuk libur sementara, otomatis pemasukan pun tidak ada – kecuali bila bisnis / usaha kamu sudah berbentuk PT / badan usaha dengan pegawai di dalamnya. Dunia Karir dan Kerja: kapan saatnya kamu mulai bisnis sendiri? Kapankah waktu yang tepat untuk mulai bisnis sendiri? Jawabannya, ketika kamu sudah merasa siap dan situasi serta kondisi mendukung. Beberapa pertimbangan sebelum memulai bisnis sendiri: Bagaimana dengan situasi pekerjaanmu? Apakah kamu sudah tidak betah sama sekali, atau kamu sebenarnya masih ingin bekerja tapi tetap ingin punya bisnis sampingan sebagai penghasilan tambahan? Berdasarkan jawaban ini, kamu bisa mempertimbangkan: - Resign total dari kantor untuk menjalankan bisnis full time - Masih tetap bekerja dan menjalankan bisnis di waktu luang Tapi, sebelum berpikir akan resign total, kamu harus mempertimbangkan juga: - Seberapa banyak uang yang ada di tabungan kamu? - Seberapa banyak biaya hidup kamu sehari-hari? - Berapa banyak modal usaha yang dibutuhkan? - Apakah uang tabungan kamu cukup untuk digunakan sebagai modal tapi juga masih bisa menopang biaya hidup sehari-hari sampai bisnis kamu mulai untung dan menghasilkan profit? Apakah keluarga terdekat dan pasanganmu mendukung? Dukungan keluarga sangat penting, baik moril maupun materiil. Pastikan keluarga terdekat dan pasanganmu sama-sama mendukung bisnis yang ingin kamu jalani ini. Seperti apa model bisnismu? Produk / jasa apa yang dijual? Apakah banyak saingannya atau tidak? Sebelum berbisnis, lakukan dulu riset pasar untuk mengetahui potensi bisnis ini. Apakah bisnis ini bisa menghasilkan profit dengan cepat dalam jumlah banyak, atau apakah bisnis ini jangka panjang yang hasilnya baru dapat dinikmati dalam beberapa tahun ke depan? Apakah kamu siap berkorban waktu untuk berbisnis? Beda lho dengan orang kantoran, bagi pebisnis tidak ada hari libur, selama bisnis berjalan maka pemiliknya harus siap sedia di lokasi usaha, paling tidak selama satu hingga dua tahun pertama. Bagaimana dengan hal-hal di atas? Tanyakan dengan jujur kepada diri dan hati kecilmu sendiri sebelum memutuskan untuk mulai bisnis sendiri, ya. Karena walaupun keputusan untuk berbisnis bisa datang dari passion dan lubuk hati terdalam, kita tetap perlu melakukan pendekatan yang logis dan strategis. Dunia Karir dan Kerja: perlindungan terhadap diri sendiri itu penting Bila kamu lantas sudah mantap ingin terjun berbisnis sendiri, jangan lupa untuk punya proteksi diri, yang tidak hanya akan melindungi kamu tapi juga kelangsungan bisnis kamu. Beberapa asuransi yang perlu dimiliki seorang pebisnis adalah: Asuransi kesehatan Karena kesehatan adalah salah satu modal berharga seorang pebisnis, maka, selain menjaga kondisi tubuh agar selalu fit, kamu juga harus punya asuransi yang menjaga kamu dari kemungkinan sakit kritis. Apalagi, sakit kritis ternyata merupakan sumber kebangkrutan keluarga. Studi awal dari Fase II ASEAN Costs in Oncology menunjukkan, 85 persen pasien dan keluarga bangkrut karena menanggung biaya obat dan perawatan kanker. Inilah pentingnya asuransi kesehatan. Asuransi jiwa Kamu penopang utama ekonomi keluarga? Kamu butuh asuransi jiwa, untuk melindungi keluarga kamu dari kemungkinan terburuk bila suatu hari nanti kamu terkena musibah atau bahkan meninggal dunia. Sejak muda, beli polis asuransi jiwa untuk antisipasi keadaan yang tak terduga. Semoga, dengan membaca tips-tips Generali Indonesia di atas, kamu bisa menentukan apakah secara mental, kamu sudah siap untuk banting setir jadi pebisnis atau belum. Sampai ketemu di serial edisi berikutnya, ya!

Alive Lifestyle 13-11-2023

Berhenti Merokok: 6 tips untuk stop merokok secara konsisten

Berhenti Merokok: 6 tips untuk stop merokok Indonesia ternyata merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. Faktanya, 70 persen orang dewasa Indonesia di usia produktif, adalah perokok. Lagi, yang cukup mengkhawatirkan, rata-rata orang Indonesia mulai merokok di usia 15 hingga 19 tahun, seperti dikutip dari media riset KataData Indonesia. Karena itulah kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum dijumpai di Indonesia. Menjelang Hari Anti Tembakau Sedunia yang diperingati setiap tanggal 31 Mei, ini jadi momen yang tepat bagi kamu yang saat ini masih merokok tapi punya niat untuk berhenti, untuk membaca 6 tips untuk stop merokok secara konsisten. Berhenti Merokok: mayoritas perokok sulit melakukannya Berdasarkan penelitian, ternyata zat nikotin adalah salah satu substansi yang bersifat adiktif di dalam kandungan rokok. Zat ini memberikan rasa nyaman saat seseorang menghisap rokok. Rasa nyaman inilah yang lantas membuat mayoritas perokok sulit untuk berhenti merokok, dan faktanya, mayoritas yaitu 75 persen dari perokok yang mencoba berhenti, hanya sanggup bertahan beberapa waktu, terutama kurang dari enam bulan, sebelum kembali relaps dan tergoda menghisap rokok, lantas mulai rutin merokok lagi. Berhenti Merokok: niat harus dari diri sendiri, bukan disuruh orang lain Untuk berhenti merokok, pertama-tama yang diperlukan adalah niat dari diri sendiri. Bukan karena disuruh oleh orang lain, baik itu suami / istri / keluarga terdekat. Sebab, seperti segala sesuatu yang sulit dilakukan tapi penting bagi kesehatan (termasuk dalam contohnya menurunkan berat badan, makan sehat dan rutin berolahraga), niat berhenti merokok ini harus datang dari hati kita sendiri, sehingga kita tidak merasa terpaksa untuk berhenti. Sebab, segala sesuatu yang dilakukan karena keterpaksaan, lebih sulit untuk dipertahankan. Jadi, sebelum membaca tips ini, tanya dulu ke diri dan hati kecilmu sendiri: “Apakah saya benar-benar ingin, berniat dan bertekad berhenti merokok atas kesadaran sendiri dan bukan karena dipaksa orang lain?” Bila jawabannya ya, lanjut baca dan langung praktekkan, bila jawabannya tidak, no problem – tips ini bisa kamu baca juga, lantas kamu simpan untuk kelak saat kamu sudah benar-benar punya niat berhenti merokok. 1. Mau berhenti merokok, harus dengan lingkungan kondusif yang mendukung Tips pertama yang kami berikan disini adalah yang terpenting. Yaitu, dukungan dari sekitar. Kenapa dukungan dari sekitar penting? Karena kamu akan lebih semangat saat semua orang memberi kamu dukungan. Jadi, ketika kamu akan berhenti merokok, yang pertama-tama harus kamu lakukan adalah memberitahu semua orang terdekat di sekitarmu – teman kantor, teman main, keluarga dan orang-orang serumah – dan meminta mereka untuk terus memotivasi kamu. Lalu, lingkunganmu juga harus kondusif dan mendukung usahamu berhenti merokok. Bila kamu stop merokok tapi orang-orang yang setiap hari bersama kamu di rumah maupun kantor semuanya merokok, akan sulit untuk tetap bertahan berhenti merokok. 2. Catat di jurnal, tetapkan tanggal dan tandai di kalender ponsel, lalu rayakan setiap milestone yang dicapai Berhenti merokok adalah keputusan penting dalam hidup, untuk menuju kamu lebih sehat. Jadi, saat sudah punya niat dan tekad bulat berhenti merokok, tentukan tanggal dan hari di mana kamu akan berhenti dan tandai di kalender ponsel. Set alarm di kalender ponsel ini untuk memberi kamu pengingat. Idealnya, kamu mulai stop merokok sejak bangun pagi. Berhenti merokok adalah awal baru yang patut dirayakan. Ini artinya kamu sudah punya tekad melepaskan diri dari ketergantungan akan sesuatu. Di hari baru dan awal baru ini, lakukan hal lain yang kamu suka, seperti nonton bioskop, shopping, jalan-jalan atau makan makanan kesukaanmu. Lakukan selebrasi ini setiap bulan untuk menandai sudah berapa lamakah kamu bebas dari kecanduan nikotin dan sudah sukses berhenti merokok. Lalu, catat dengan jurnal. Hari di mana kamu berhenti merokok bisa kamu jadikan hari pertama menulis jurnal. Setiap hari, tuliskan apa yang kamu rasakan, hal positif apa yang terjadi dan hal negatif apa yang dirasakan – hal positif yang kamu alami harus dijadikan cambuk semangat untuk terus bertahan berhenti merokok, sedangkan hal negatif bisa kamu telaah untuk mencari solusi bagaimana menyikapi dan mengatasinya. Kamu juga bisa memonitor perubahan-perubahan fisik ke arah lebih sehat yang terjadi setelah kamu berhenti merokok, seperti napas jadi lebih panjang, kulit lebih sehat tidak kusam, sampai kamu jadi bisa lari pagi lebih santai dan lebih lama, misalnya. 3. Hindari kopi dan minuman berkafein serta alkohol Minuman yang berkafein seperti kopi dan soda, sebaiknya dihindari selama kamu sedang dalam fase awal berhenti merokok, sebab bisa membuat kamu malah lebih merasa tak enak dan mulut pahit, sehingga kamu malah makin ingin merokok lagi. Alkohol juga merupakan minuman yang harus dihindari saat berhenti merokok, sebab alkohol juga punya kecenderungan membuat kamu kecanduan. Dan saat kita sedang dalam proses berhenti merokok, artinya kita sedang membuat tubuh kita kehilangan zat aditif yang biasa dikonsumsi – tubuh kita sedang mengalami proses dimana ada rasa kehilangan yang punya tendensi bisa digantikan zat lainnya, dan menggantikan adiksi ini jauh lebih mudah terjadi ketimbang saat tubuh kamu sedang sakaw. Nah, karena alkohol punya tendensi membuat kamu ketergantungan juga, maka hindari alkohol supaya tubuh kamu tidak terjerumus untuk menggantikan ketergantungan pada nikotin dengan ketergantungan pada alkohol. Jangan sampai, kamu sudah sukses berhenti merokok, eh malahan jadi ketagihan minum alkohol. 4. Cari hobi dan kesibukan baru pasca berhenti merokok Fakta yang mengejutkan, ternyata banyak sekali perokok yang mengakui bahwa saat mereka bosan, mereka merokok lebih banyak. Merokok ternyata dilakukan untuk membunuh waktu, seperti saat sedang menunggu, atau sedang magabut dan santai. Karena itu, untuk mencegah kembali ingin merokok, jangan sampai kamu merasa bosan! Selalu cari aktivitas baru, hobi dan kesibukan baru untuk membuat perhatian kamu teralihkan, pikiran kamu juga dipenuhi hal lain sehingga kamu tidak sempat berpikir ingin merokok. Cari hobi dan kesibukan baru, mulai dari yoga, lari, berenang, sampai belajar memasak, les gitar atau alat musik lain, mabar, nonton bareng teman, apapun itu asalkan kegiatan yang bersifat positif dan membangun. Selain itu, untuk memberikan sumber dopamin baru setelah nikotin distop, kamu bisa membiasakan diri untuk mandi dengan air dingin, yang terbukti dapat meningkatkan produksi dopamin dalam tubuh sebanyak 250 persen. 5. Jalani gaya hidup lebih sehat dan pilih makanan bernutrisi Makanan yang kamu berikan ke tubuh kamu, memegang peranan penting saat berhenti merokok. Sebab, ada jenis makanan yang membuat kamu malas merokok, tapi ada banyak juga yang membuat kamu semakin ingin menyalakan sebatang rokok untuk dihisap. Menurut sebuah survei dari Riset Nikotin dan Tembakau, sayur dan buah-buahan terutama yang mengandung vitamin C seperti berbagai buah jeruk dan keluarga sitrus, jahe, bawang putih dan kayu manis ternyata membuat para mantan perokok lebih mantap menjalani resolusi berhenti merokoknya. Sedangkan makanan yang merangsang keinginan kamu untuk merokok antara lain adalah daging, makanan manis-manis dan yang bercitarasa pedas. 6. Gunakan alat bantu seperti permen karet atau plester mengandung nikotin Permen karet atau plester yang mengandung nikotin, bisa digunakan untuk membantu tubuh kamu yang sudah terbiasa mendapat asupan nikotin, untuk pelan-pelan mengurangi ketergantungan pada zat aditif ini. Supaya tidak kaget dan lantas sakaw, yang berakibat kamu malah nervous, merasa kesal, mood berantakan sampai jadi sulit konsentrasi. Permen karet dan plester nikotin ini bersifat sementara dan dosisnya harus kamu kurangi dari hari ke hari, ya, jadi semakin sedikit kamu gunakan, semakin baik – tujuannya ya supaya bisa berhenti total dari ketergantungan terhadap nikotin dan membiasakan badan kamu untuk tidak lagi membutuhkan zat ini. Sudah siap menempuh hidup baru sebagai mantan perokok? Bagaimana, sudah siap menempuh hidup baru sebagai mantan perokok? Pertama-tama, ucapkan SELAMAT bagi dirimu, karena untuk membulatkan tekad untuk berhenti merokok merupakan hal yang tidak mudah. Ikuti tips-tips di atas dan bagikan kepada semua orang di lingkaranmu yang sama-sama ingin berhenti merokok. Selamat mencoba!

Alive Lifestyle 13-11-2023

Parenting 101: cara mengajari anak tanggungjawab ala Jepang

Parenting 101: cara mengajari anak tanggungjawab ala Jepang Orang Jepang terkenal dengan budaya kedisiplinannya, tanggungjawab serta etos kerja yang luar biasa. Seluruh dunia menganggap bahwa tanggungjawab dan disiplin ala Jepang memang patut dicontoh dan diteladani. Apa rahasianya dan bagaimana kita bisa menerapkan ajaran tanggungjawab serta disiplin untuk mendidik anak-anak kita dengan pola asuhan ilmu parenting ala Jepang? Parents yang ingin tahu, yuk, baca artikel ini sampai tuntas. Parenting ala Jepang, dimulai sejak usia emas Masyarakat Jepang ternyata beranggapan bahwa pendidikan anak sejak di usia dini dan awal-awal masuk taman kanak-kanak serta sekolah dasar, adalah periode usia emas untuk mendidik mereka dengan berbagai nilai positif yang penting untuk kehidupan. Selain itu, anak-anak Jepang diajari untuk menjadi mandiri juga sedari kecil. Komitmen dan integritas yang ditanamkan sejak anak-anak masih sangat kecil ini yang lantas akan membentuk karakter yang tak hanya mandiri, tapi juga bertanggungjawab, disiplin dan tahan banting di kemudian hari. Ini beberapa tips bagaimana kita bisa menanamkan rasa tanggungjawab dan kedisiplinan ala Jepang kepada anak-anak kita. 1. Bantu membersihkan rumah Di sekolah-sekolah di Jepang, bahkan dari mulai sekolah dasar, kita jarang sekali melihat tenaga pembersih. Faktanya, sekolah-sekolah di Jepang pada umumnya hanya punya satu tenaga bersih-bersih yang diperbantukan untuk menjaga kebersihan di seluruh sekolah. Lalu, bagaimana caranya sekolah-sekolah Jepang tetap terpelihara kebersihannya, bahkan luar biasa bersih tanpa cela sedikitpun? Jawabannya mudah saja. Setiap siswa di sekolah membantu dengan kontribusi masing-masing untuk membersihkan sekolah secara gotong royong. Di Jepang, guru / wali kelas umumnya membagi siswa-siswi di kelar menjadi grup sebanyak 5 hingga 6 orang dalam satu tim, yang bersama-sama bertugas piket membersihkan kelas. Jadwal piket untuk bebersih ini juga dirotasi setiap minggunya. Anggota tim piket juga sering dirotasi sehingga anak-anak bisa belajar bekerja dalam tim dan bisa bergaul dengan semua teman sekelas. Selain mengajari anak-anak tanggungjawab, tugas piket rutin ini juga mendidik mereka untuk mandiri dengan belajar bebersih setiap hari. Meskipun di Indonesia sulit untuk menerapkan jadwal se-strict ini, yang bisa Parents lakukan adalah menerapkannya di rumah. Bareng anak-anak, buatlah tim piket bebersih yang tugasnya selain menyapu, mengepel, mengelap debu juga mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain untuk bahu membahu menjaga kebersihan rumah.. 2. TIdak membiasakan menunggui anak di sekolah Sekolah di Jepang tidak mengizinkan orangtua untuk duduk menunggui anak di sekolah sepanjang hari. Wah, beda kan dengan di Indonesia? Ramai-ramai para ibu, nenek, pengasuh menunggui anak-anak yang bersekolah, di luar ruangan kelas, setiap hari rutin tanpa absen menunggu anak hingga jam sekolah usai. Naaah, di Jepang hal ini tidak diizinkan oleh sekolah, lho. Orangtua Jepang tidak menunggui anaknya di sekolah sama sekali, selepas mengantar mereka akan pulang. Tidak ada orangtua yang menunggu anak di sekolah, bahkan di hari pertama sekolah sekalipun, meski si anak menangis pun orangtua tetap tidak akan mengganggu kegiatan belajar mengajar dan memilih untuk pulang. Parenting yang terkesan tough love tapi sebetulnya ada tujuan baik di baliknya. Umumnya, Parents di Indonesia pasti berpikir, "Hah, ilmu parenting macam apa itu, duhhh, kok kejam amaat sama anaknya ya? Saya sih nggak bakalan bisa meninggalkan anak yang menangis kencang saat masuk sekolah pertama kali..." Di Jepang, guru-guru lah yang berusaha membuat bagaimana anak-anak bisa nyaman supaya bisa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan cepat ke lingkungan baru tanpa adanya orangtua. Meski bagi kita tak terbayangkan harus meninggalkan si kecil yang menangis, kita tetap harus mencobanya, ya, Parents! Sebab, ini akan membantu membentuk sebuah kemandirian di dalam diri anak-anak kita untuk bersosialisasi dan membuka diri kepada tempat baru. Adaptasi dan skill penyesuaian diri di dunia modern ini sangat penting. Kemudian, hal ini juga membangun rasa percaya diri anak dan menanamkan bahwa mereka juga harus belajar melakukan berbagai hal sendiri kelak, tidak melulu harus tergantung pada bantuan orangtua. 3. Mengajari anak untuk bertanggungjawab pada barang-barangnya sendiri Di Jepang, anak usia 3 tahun ke atas mulai diajari bagaimana bertanggungjawab pada barang-barang kepunyaan mereka sendiri. Dari rumah, anak-anak dibiasakan untuk mengatur isi tas ransel yang akan dibawa ke sekolah, dan membawa tas mereka sendiri saat berjalan menuju sekolah. Sesampai di sekolah, anak akan dibiasakan untuk mengeluarkan segenap isi tas ransel, lalu mengaturnya di tempat yang tepat. Misalnya, menggantung handuk kecil di tempatnya, meletakkan pasta gigi dan sikat gigi dalam gelas milik mereka di dekat wastafel, tempat minum di raknya, buku-buku di atas meja dan peralatan menulis di sampingnya. Makan siang dikumpulkan di satu tempat bersama bekal anak-anak lainnya dan saat makan siang tiba, anak-anak diajari makan bersama secara mandiri, menyuap makanan sendiri tanpa ada yang menyuapi. Saat pulang ke rumah, anak-anak juga dibiasakan untuk mengeluarkan wadah bekas bekal makan siang dan botol minum, mencucinya sendiri di bak cuci piring, mengeluarkan handuk bekas pakai, mengerjakan PR sendiri dan meletakkan tas ransel di kamar sendiri. Ini sudah jelas akan mengajar anak bagaimana kita harus bertanggungjawab mengurus semua barang-barang milik kita sendiri, sekaligus menanamkan kemandirian dan kedisiplinan setiap hari. Anak-anak pun terbiasa mengurus semua benda yang mereka miliki secara independen tanpa harus disuruh orangtua. 4. Mengajari anak menghemat sumber daya alam Di Jepang, sejak usia dini, anak juga diajari untuk menghargai sumber daya alam dan tidak membuangnya sia-sia. Sejak balita dan masuk TK kecil, anak dibiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya. Mematikan aliran air dan nyala lampu serta AC saat tidak digunakan. Hal-hal ini merupakan praktek simpel yang bisa kita lakukan di rumah pada anak kita sendiri. Sekolah dan keluarga sama-sama bertanggungjawab untuk mendidik anak Orang Jepang percaya bahwa sekolah dan keluarga sama-sama punya andil bertanggungjawab membentuk karakter seorang anak sejak dini. Sebagai orangtua, kita juga harus tetap memperhatikan anak-anak dan menanamkan nilai-nilai penting ke mereka juga, bukannya hanya mengandalkan sekolah untuk melakukannya. Bila kita mengajar anak sedari kecil untuk bertanggungjawab, kelak mereka diharapkan tumbuh menjadi orang dewasa yang juga bertanggungjawab. Selamat mencoba ilmu parenting dan tanggungjawab ala Jepang, ya, Parents! Generali Group, perusahaan yang dilandasi konsep keberlanjutan Alive adalah asuransi online dari Generali Indonesia. Menempatkan keberlanjutan (sustainability) sebagai landasan strategi dalam menjalankan bisnis, Generali Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan sosial. Salah satu inisiatif yang telah dijalankan yaitu program PLAN & PLANT: Generali Indonesia akan menanamkan 1 pohon bakau untuk setiap 1 Polis baru yang terbentuk. PLAN & PLANT jadi bukti nyata bahwa setiap dari kita bisa menjadi bagian dari solusi dalam menjaga keberlanjutan bumi. Pohon bakau yang ditanam atas pembelian Polismu membantu melindungi planet tempat kita tinggal dengan cara mengurangi emisi karbon dari polusi. Bersama Alive dari Generali Indonesia, kamu bisa memproteksi diri sekaligus melindungi lingkungan. Pelajari selengkapnya tentang proteksi Alive di sini.

Alive Lifestyle 13-11-2023

Cari Tahu Jadwal Libur 2023, Supaya Bisa Atur Perencanaan Keuangan!

Tahun 2023 sudah menjelang pertengahan tahun, merencanakan jadwal libur 2023 di tahun sudah seharusnya dilakukan jauh hari. Tentunya, hal tersebut tidak boleh luput dari berbagai persiapan sehingga liburanmu dapat berjalan dengan lancar. Tidak ada salahnya, kamu mulai merancang rencana perjalanan mulai dari akhir tahun ini. Apalagi jika dana yang dibutuhkan cukup besar sehingga kamu harus rutin menabung dari jauh hari di tengah kebutuhan yang mesti dipenuhi. 6 Tips Keuangan untuk Liburan Tahun Depan Menjadikan liburan bersama keluarga sangat bisa dijadikan sebagai resolusi di tahun mendatang. Supaya proses perencanaan dan menabung dana liburan terasa lebih mudah, cobalah 6 tips berikut. 1. Cek hari libur yang tersedia Hal pertama yang wajib kamu ketahui yakni jadwal libur nasional selama tahun 2023. Tentunya, sejak beberapa bulan sebelum akhir tahun ini, pemerintah sudah merilis daftar hari libur nasional yang bisa kamu jadikan acuan untuk mengisi jatah liburan di tahun mendatang. Pastikan kembali kamu juga masih memiliki jatah cuti yang bisa digunakan untuk liburan. Jangan lupa cek apakah ada libur "kejepit" sehingga bisa dimanfaatkan untuk menggunakan jatah cuti yang tersisa. Ada baiknya juga jika kamu mulai memetakan jadwal cuti. Misalnya dalam satu tahun kamu mendapatkan jatah cuti 12 hari dengan sisa cuti di tahun ini 3 hari, maka dari 15 hari cuti tersebut, kamu bisa membaginya untuk akhir tahun, liburan hari raya, hingga liburan pribadi. Baca Juga: Suka Menghamburkan Uang? Jangan-Jangan Kamu Punya Sifat Hedonisme 2. Cari destinasi wisata yang tepat Jika sudah merencanakan tanggal-tanggal yang pas, saatnya mencari destinasi wisata yang tepat. Kamu tentu perlu bucket list destinasi yang akan dikunjungi, namun sesuaikan kembali dengan budget yang akan dipersiapkan nantinya. Carilah juga destinasi wisata yang sesuai musim dan tanggal rencana keberangkatan. Jangan lupa juga apakah ada libur agama tertentu di tanggal tersebut. Sebagai contoh, ada baiknya kamu hindari datang ke Bali saat Nyepi karena suasana akan jauh lebih sunyi. Atau jika berencana ke luar negeri, carilah momen-momen tertentu yang pasti akan menjadi daya tarik wisata tersendiri. Misalnya kalau kamu ada rencana ke Thailand, merencanakan liburan saat Festival Songkran di bulan April bisa menjadi pilihan. 3. Siapkan rencana liburan yang rinci Perencanaan jadwal libur 2023 yang rinci juga harus senantiasa kamu lakukan. Carilah berbagai informasi secara lengkap dari tujuan wisata yang kamu ingin kunjungi bersama keluarga atau pasangan. Tidak hanya soal tempat wisata, perkirakan juga biaya transportasi, akomodasi, passport, visa, hingga uang saku. Pastikan semuanya harus diketahui secara jelas dan terperinci sehingga kamu bisa membuat alokasi dana yang efektif dan sesuai kemampuan. Jika berencana ke luar negeri, jangan lupa juga untuk memastikan kurs mata uang secara berkala supaya tidak kaget dengan selisih dan jumlah uang yang harus dikeluarkan. 4. Hindari kebutuhan non-prioritas Terkadang, kita merasa sulit menahan diri untuk membelanjakan gaji guna memenuhi gaya hidup. Mulai dari mengikuti tren fashion terbaru, nongkrong setiap ngantor, dan sebagainya. Jika kamu ingin menjelajahi berbagai tempat wisata di tahun depan, tentu sudah saatnya menahan diri dari berbagai kebutuhan tambahan tersebut. Dengan kata lain, prioritaskan kebutuhan sehari-hari dan alihkan pengeluaran ke tabungan liburan. Berbeda jika kamu mulai melakukan perencanaan keuangan dengan membeli perlengkapan yang dibutuhkan untuk liburan mendatang. Misalnya jika kamu ingin ke Eropa di bulan Desember, maka sudah pasti kamu harus mencicil barang-barang seperti pakaian hangat, sarung tangan, sepatu, dan lainnya. Baca Juga: Tips Mencapai Kebebasan Finansial 5. Memanfaatkan promo jauh-jauh hari Tidak sedikit maskapai menawarkan promo tiket pesawat yang masa berlakunya sampai satu tahun mendatang. Tentunya, tiket tersebut disediakan dengan harga yang sangat murah. Dengan begitu, ketika kamu sudah menentukan tanggal dan destinasi secara pasti, tidak ada salahnya melakukan pemesanan tiket mulai dari sekarang. Selain tiket pesawat, sejumlah akomodasi juga tidak jarang memberikan diskon dan promo maksimal di tanggal-tanggal tertentu. Umumnya, promo tersebut dapat ditemukan melalui aplikasi atau situs internet. Meski tidak selalu mudah, namun jika dilakukan secara gigih bukan tidak mungkin nantinya kamu tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk liburan dengan pasangan atau keluarga. 6. Menggunakan rekening khusus Mumpung belum memasuki tahun 2023, tidak ada salahnya untuk mulai menabung sehingga di awal tahun, setidaknya kamu sudah mulai memiliki budget untuk liburan dan traveling. Tentu ini saatnya kamu mulai berkomitmen menabung secara rutin demi tujuan liburan yang kamu inginkan. Supaya lebih mudah, kamu bisa membuka rekening tabungan yang khusus digunakan untuk liburan. Rekening ini terpisah dari rekening utama untuk kebutuhan pokok sehingga setelah gajian, segera transfer dana untuk liburan ke rekening tersebut. Ada baiknya memilih rekening yang tidak mudah diambil sewaktu-waktu sehingga kamu tidak tergoda untuk menggunakan rekening tersebut. Dengan begitu, kamu akan fokus pada tujuan untuk berlibur di tahun mendatang. Itulah beberapa tips yang bisa kamu jalankan, terutama dalam hal perencanaan keuangan sebelum memutuskan berlibur di tahun 2023. Semoga membantu dan bisa menjadi referensi!